KH. Abdurahman Wahid yang akrab disapa
Gus Dur telah wafat di antara rintik hujan yang terus mengguyur dari tadi sore di Desa saya madurejo. Seakan mengiringi kepergian
Gur Dur Ke Rahmatullah untuk selamanya. Saya tahu berita Gus Dur dari status Facebook teman-teman. Dan informasi wafatnya Gus Dur ini juga langsung saya sampaikan dalam suasana tahlilan ke 40 kakek mertua saya. Gus Dur wafat pada jam 18:40 sumber berita yang lain jam 18:45 di RSCM
Saya pribadi adalah pengagum terhadap sikap dan pandangan
Gus Dur. Walaupun terkadang - bahkan seringkali - berseberangan bertolak belakang ( Kontroversial ) dengan pendapat umum. Inilah yang saya kagumi. Entah kenapa, setiap kata-kata yang beliau lontarkan bagi saya bukan suatu pertentangan yang harus dicaci maki. Saya menilai apa yang beliau ucapkan seakan selalu mengandung hikmah dan pelajaran. Sedikit kata-kata yang beliau lontarkan tapi mampu menghidupkan demokrasi bangsa ini. Pelajaran yang dapat kita petik dari sikap-sikap beliau adalah demokrasi dan pemahaman keragaman beragama yang tinggi. Karena beliaulah demokrasi di Indonesia menjadi hidup. Dan karena beliaulah agama di luar Islam mengakui akan pentingnya kerukunan antar ummat beragama.
Sebagai bangsa Indonesia kita merasa kehilangan putra terbaik bangsa ini. G
us Dur sang mantan presiden, Bapak bangsa, pemimpin agama, sumber inspirasi dan lain sebagainya. Tiada kata yang pantas kita kita ucapkan kecuali berdoa
Semoga Allah Membalas Amalmu Gus Dur.