Halo sobat sobat semua, ketemu lagi dengan saya Mukti Effendi si Bang Kumis pemilik
Blog Bisnis Online. Semoga sobat semua tidak bosan ya ketemu dengan saya lagi walau dengan suasana jarang update blog ini. Lama sekali saya tidak berkunjung ke blog ini entah karena apa. Bosan ya? Bisa juga iya. He he he. Saya yakin sobat masih cinta ngeblog kan? Ya ngeblog adalah teman kita yang bisa kita ajak untuk diskusi, curhat, cari uang dan lain - lain.
Oh ya, Kali ini saya akan posting tentang bagaimana
Mengembalikan Jati Diri Bangsa. Terlebih dahulu saya ingin bertanya apa sich J
ati Diri itu? Dan kenapa harus dikembalikan dan mau dikembalikan kemana? Inilah mungkin yang menjadi pertanyaan di antara kita. Bagi saya
jati Diri adalah kepribadian luhur yang lahir dari hati nurani yang suci berlandaskan pada norma-norma, agama dan moral.
Jati Diri adalah fitrah suci manusia yang dibawanya sejak lahir. Fitrah suci manusia adalah kepolosan, kejujuran, dan kedamaian. Ketika manusia ia lahir ke bumi, ia datang apa adanya tanpa dibelenngu oleh hantu kebohongan dan tidak ada keinginan untuk melakukan kejahatan apapun. Yang ia lakukan ketika ia baru lahir adalah kejujuran dalam ketakberdayaan dirinya sehingga iapun menangis di sisi ibunya. Ia hanya perlu kedamaian. Ia hanya butuh gotong royong ibunya untuk bisa membantunya dalam ketakberdayaan itu.
Jati Diri Bangsa adalah kepribadian luhur dan mulya yang berlandaskan norma-norma, moral dan agama.
Jati diri bangsa ini ada sejak bangsa ini lahir dan membangun sebuah kelompok masyarakat. saya ingin memaparkan sebagian dari contoh-contoh
Jati Diri Bangsa kita tercinta di antaranya :
1. Semangat Gotong Royong
Gotong royong adalah kebersamaan di dalam melakukan segala aktivitas kehidupan. Konon nenek moyang kita sangat cinta kebersamaan. Kebersamaan di dalam membangun jalan, membangun tempat-tempat ibadah, membangun rumah tetangga dan lain-lain. Semangat gotong royong inilah yang membuat bangsa ini maju dan sejahtera. Mereka tidak kenal krisis ekonomi. Karena semua persoalan sudah bisa diatasi dengan semangat gotong royong.
2. Semangat membela tanah air
Ratusan tahun bangsa kita berada di bawah jeruji penjajahan. Bangsa asing banyak berdatangan untuk mengeruk kekayaan yang dimiliki bangsa kita Indonesia. Kita adalah bangsa yang benar-benar menderita waktu itu. Kita bekerja apa saja hasilnya yang mencicipi adalah penjajah. Kita hanya dapat capeknya.
Lalu apa kita hanya berdiam diri melihat bangsa ini dianiaya para penjajah? Tentu saja tidaaaaak. Semangat untuk membela dan merebut kemerdekaan terus dikumandangkan di mana-mana sampai akhirnya penjajah wajib angkat kaki dari bumi kita tercinta ini. Jutaan pejuang rela berkorban jiwa dan raga untuk mengembalikan kemerdekaan ini ke pangkuan ibu pertiwi. Dan ini adalah perjuangan dan pembelaan yang tidak kecil dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Kita wajib mengenang arwah mereka yang telah gugur demi kemerdekaan bangsa ini.
3. Semangat Beragama Yang Taat
Agama adalah jalan untuk meraih kedamaian, kesejahteraan dan ketenangan. Ketika agama-agama datang ke Indonesia mereka berbondong-bondong datang untuk memeluk suatu agama ( terutama Islam ). Karena landasan agama adalah jalan untuk Mengembalikan Jati Diri Bangsa ini ke arah yang lebih baik. Tidak ada agama yang mengajarkan penjajahan. Tidak ada agama yang menyuruh pemeluknya untuk berpecah belah. Justru agama mengajarkan kejujuran, keselamatan dan kedamaian.
Inilah Jati Diri Bangsa kita. Dan masih banyak Jati Diri Bangsa ini yang bisa kita amati dan kita terapkan dalam kehidupan kita. Saya salut dengan kontes seo dari BeritaJitu.com yang mengundang Para Blogger dan interneter untuk mengulas tentang Mengembalikan Jati Diri Bangsa. Kontes yang menjadi motivasi bagi kita untuk sadar siapa kita dan akan ke mana Bangsa ini. Krisis dalam segala segi kehidupan di negeri ini menunjukkan bahwa bangsa ini sedang kehilangan Jati Diri. Perlu gotong royong semua elemen di negeri ini untuk Mengembalikan Jati Diri Bangsa ke muara yang lebih baik.
Yuk kita coba dari diri kita sendiri
Salam Untuk Bangsa yang Damai dan sejahtera
Mukti Effendi